Rabu, 18 Agustus 2010

FAN FICTION [The Last Heart #1] - INDONESIA

Cast:
`>Shin Yeonsu
`>Kangin | Super Junior
`>Hankyung | Super Junior
`>Kim Sangeun

“Annyeonghaseyo, jeoneun Shin Yeonsu imnida.”

Aku menundukkan kepalaku di depan seisi kelas.

“Mm… Keurom, kau bisa duduk di bangku itu.” Tunjuk wanita paruh baya di sebelahku

Aku melihat ke arah yang ditunjuknya, “Nde, kamsahamnida…”

Aku berjalan pelan ke bangku baruku. Songsaengnim memulai pelajarannya, tapi aku masih belum bisa focus ke arahnya. Jantungku masih berdegup kencang. Aku memperhatikan sekeliling kelasku. Teman-teman baruku nampak serius menyimak pelajaran. Pulpen yang sejak tadi kupegang, asyik berputar-putar di tanganku. Bukuku pun masih putih bersih. Aku masih gugup. Aku bisa merasakan peluh di dahi ku yang meluncur dengan mulus.

Tiba-tiba sebuah buku tebal mendarat tepat di mejaku. Aku menoleh dan mendapati seseorang yang kini duduk tepat di sebelahku. Sepertinya dia baru saja mengangkat bangkunya.


“Sepertinya kau belum punya buku. Biar kita belajar bersama.” Ujarnya sambil tersenyum padaku

“Gomawoyo.” Seruku dan langsung mengalihkan mataku ke buku di depanku.

Rasanya aku tidak sanggup melihat matanya yang tajam lebih lama. Jantungku terpompa makin cepat. Aku bisa merasakan pipiku yang kini hangat, dan aku yakin sekarang sudah merah padam.

“Jeoneun Hankyung imnida.” Sahutnya tiba-tiba

Refleks aku mengangkat wajahku dan menoleh ke arahnya. Wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajahku. Aku bahkan bisa merasakan helaan napasnya. Saking kagetnya aku langsung menunduk dan tidak berani mengangkat kepalaku.

“Nde, bangapseumnida.” Ujarku seadanya

Tidak ada lagi suara, kecuali suara songsaengnim yang sedang menjelaskan pelajarannya. Kali ini, aku benar-benar tidak bisa konsentrasi. Sekarang aku bahkan bisa melihat wajah pria di sebelahku yang seakan-akan memantul di buku di depanku.

Deg… deg… deg…

Aku bisa mendengar suara jantungku.

“Apa dia juga mendengarnya?” batinku, khawatir

:::

45 menit terpanjang dalam hidupku. Akhirnya bel berbunyi yang menandakan pelajaran hari itu selesai. Aku memang masuk kelas di pelajaran terakhir, karena aku harus mengurus beberapa hal di ruang administrasi.

Pria bernama Hangkung itu berdiri dan menarik bangkunya ke tempat semula, yang ternyata tepat di belakangku. Aku melirik ke arahnya tepat di saat dia melihatku. Dia tersenyum manis ke arahku. Aku yang salah tingkah, langsung berbalik dan merapihkan barang-barangku.

“Babo.” Rutukku pada diriku sendiri

Begitu semua buku dan alat tulisku masuk ke dalam tas, aku berdiri dan menggandeng tasku seraya berjalan keluar.

Gerbang sekolahku yang sudah dipenuhi murid-murid yang berlalu lalang, tepat berada di depanku. Aku berjalan keluar dari sekolah.

“Yeonsu-ssi.” Panggil seseorang

Aku berbalik, dan mendapati Hankyung yang berlari kecil ke arahku.

“Kita pulang bareng yuk.” Ajaknya

Hankyung menatapku tajam. Dia tersenyum seraya memiringkan kepalanya sedikit.

“Nde?” tanyaku bingung

Sebenarnya aku tahu harus berkata apa, tapi tiba-tiba bibirku kelu.

“Kau mau pulang bareng?” tanyanya lagi

“Mm…” ujarku mulai menimbang-nimbang

“Yeonsu-a!!” teriak seseorang

Dia langsung mendekatiku dan merangkul bahuku.

“Oppa! Kenapa kau bisa ada disini?” tanyaku heran
Aku benar-benar tidak menyangka kalau pria ini akan berdiri di sebelahku saat ini. Dia tetanggaku sejak aku kecil. Kami sangat dekat, bahkan lebih dekat di banding hubungan saudara. Hanya saja belakangan ini dia agak sibuk. Dia baru saja jadian dengan gebetannya, Kim Sangeun. Dan hari ini, dia ada janji untuk menjemput pacarnya itu di salah satu station tivi. Sangeun adalah seorang model terkenal.

Dia hanya tersenyum padaku.

“Teman barumu?” tanyanya

“Oh, oppa dia teman kelasku, Hankyung.” Kataku mengenalkan Hankyung yang hampir saja kulupa keberadaannya

“Hangkyung.” Ujar Hankyung seraya mengulurkan tangannya

“Kangin.” Kangin oppa membalas uluran tangan Hankyung

“Yeonsu-a, kita pulang sekarang.” Ajak Kangin oppa

“Nde.” Jawabku, “Hangkyung-ssi, kita pulang bareng kapan-kapan saja yah.”

“Mm, keureyo.” Jawab Hankyung

“Kajja.” Ajak Kangin oppa lagi

“Annyeong.” Pamitku pada Hankyung

Hankyung melambaikan tangannya.

“Oppa, kau belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau ada di sekolahku? Bukannya hari ini kau harus menjemput Sangeun onnie?” tanyaku sambil berjalan disebelahnya

Tiba-tiba dia berhenti dan berjongkok tepat di depanku.

“Mwoeyo?” tanyaku benar-benar bingung

“Ayo naik.” Jawabnya

“Mwo?” aku mengernyitkan dahi

Dia menarik tanganku dan membuatku mendarat di punggungnya. Dia berdiri dan berjalan pelan menyelusuri jalan.

“Oppa, kau tidak membatalkan janjimu karena aku kan?” tanyaku

Kangin oppa menggeleng

“Jinja?”

“Mm…” Kangin oppa mengangguk pelan

“Bagaimana sekolah barumu?” Tanya Kangin oppa

Aku mengangguk senang, “O, tapi aku belum punya teman oppa.”

“Aku yakin, sebentar lagi kau akan punya teman yang banyak. Kau kan anak yang ceria.” Hiburnya

Ini yang kusuka darinya. Dia selalu bisa membesarkan hatiku. Bahkan disaat aku benar-benar down, dia bisa membuatku bangkit lagi.

“Jeongmal?”

“’O.” gumamnya

“Oppa, aku ingin makan ddokbokki.” Sahutku

“Ddokbokki? Jigeum?” tanyanya meyakinkan

“Nde.” Jawabku

“Arasseo.”

Dia melanjutkan berjalan. Aku memajukan badanku dan memeluk lehernya dari belakang. Benar-benar nyaman. Rasanya sangat damai memeluknya seperti ini.

“Oppa.”

“Mm…”

“Kau tidak lelah menggendongku sepanjang jalan seperti ini?”

-C.O.N.T.I.N.U.E.D-

By. Vira Elf4Suju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar